E-Book Bunga Rampai Cerpen Mingguan
Minggu ke-VII, Agustus 2012
Periode: 05 – 12 Agustus 2012
Oleh Very Barus
KETIKA sedang asyik membuka-buka file foto waktu liburan di Bali kemaren. Entah kenapa gue tergelitik mengingat kejadian saat gue dan teman2 nginap di VILLA Nusa Dua yang menurut gue cukup mewah. Dengan fasilitas yang komplit. Mulai dari kamar mandi yang lengkap dengan shower, bathtub, ditaburin lilin2 aroma teraphy dan kembang yang membuat ruangan menjadi sangat Harummmmmmmm…!!!
Trus, ruang tv yang cozy lengkap dengan lukisan abstrak colourful bikin mata jadi segerrrr. Sofa yang empuknya minta ampun dah. Sekali duduk pantat jadi malas berdiri. Trus, kitchen dan perlengkapan masak yang lengkap (mana mungkin kami masak…!!)….
trus, disebelah kitchen dan kamar langsung terbentang kolam renang yang bisa membuat elo berimajinasi bak perenang kelas dunia Michael Phelps berenang sepuas udelmu di kolam renang (yang sesungguhnya ukurannya nggak luas2 amat sih).
Belum lagi kalo elo naik ke lantai dua yang gue sebut sebagai balkon. Elo bisa BBQ-an disitu. Sunbathing disitu, berbikin berhayal serasa di pinggir pantai. Dan juga elo bisa bercinta sambil menatap terang bulan dan menikmati udara seju di Nusa Dua tanpa resah diintip orang. Yang jelas Villa tersebut layak dijadikan tempat untuk berleha-leha..berfantasi dan berimajinasi…
TAPI SAYANG…
Saat nginap di villa tersebut, gue single! Tidak membawa pasangan alias pacar. jadi gue tidak bisa melampiaskan imajinasi bercinta gue di bathtub atau di balcon yang difasilitasi Gazebo yang empuk. Sayang seribu kali sayang…imajinasiku hanya bisa gue lampiaskan dengan berenang sepuas-puasnya di kolam renang. (Berhayal seolah2 gue perenang tingkat internasional yang besok akan berlomba).
TAPI BEDA DENGAN SOBAT GUE…
Sangat beruntung dia karena membawa pasangannya alias bini. Dengan cekatan si bini langsung mewujudkan fantasi seksualnya dengan memasang lilin di kamar mandi yang ukurannya seluas samudra (pokoknya luas deh). Mengisi bathtub dengan air yang sudah dicampur showergel ato sabun cair untuk berendan di bathtub…(biar ada efek busa-busanya).
Lalu dia memanggil suaminya…
“Sayang….. sini dong sayang…mari kita mandi bareng….”
Sobat gue yang sedang asyik nonton tv langsung menyamperin si istri yang sudah standby di bathtub. (Elo sudah bisa membayangkan bagaimana POSE si istri saat menunggu sang suami datang? Silahkan ciptakan imajinasimu!)
Sementara gue dan teman gue sudah sibuk dengan aktivitas masing2…
Gue sibuk ngetik di di ruang tidur (sambil browsing internet juga)
Teman gue sibuk menonton tv cable di ruang tv…
SESAAT KEMUDIAN….
Dari arah kamar mandi gue dan teman sudah mendengar suara desahan-desahan yang sangat kencang dan mampu membuyarkan konsentrasi.
“Ahhh….. Oooh…. Yessss…. Ohhhh….!!!”
Gue hanya bisa tersenyum mendengar suara desaan sialan itu. Bahkan sempat menggerutu..”sialan nih orang..bikin konak aja..!!”
“Achhhhh…!!!! Hmmmm…..!!!! ooohhhhh…!!!”
Suara desahan semakin menggila. Gue semakin nggak focus mengetik. Lalu gue memanggil teman gue untuk sama2 mendengar suara desahan sadis itu. Kemudian dengan lantang teman gue yang nggak kuasa menahan nafsunya langsung berteriak..
“WOII…BRISIKKKKK….!!!! KAYAK SEDANG SYUTING FILM BOKEP AJA KALIAN DISITU…!!!”
Kemudian terdengar suara gelak tawa dari arah kamar mandi…
“Mumpung di Villa bo…jadi gue puas-puasin deh…!!” teriak teman gue sambil terus melanjutkan adegan mesum mereka. Tidak ketinggalan efek desahannya…
SIALAN….!!!!
*setelah diselidiki, ternyata setiap mereka bercinta di rumah, si istri tidak bisa melampiaskan desahan “spektakular” itu. Karena di kanan-kiri rumah mereka banyak sanak saudara yang setiap saat bisa mendengar suara desahan itu.
*bahkan kejadin memilukuan, ketika mereka bercinta dan si istri mendesah ‘sadis’, eh, dengan anteng si suami menutup kepala si istri dengan bantal. Alasannya simple..”biar suaranya nggak kedengaran tetangga..wakakakkakakakka…!!!!
Kasihan..!!!
[]
Oleh Very Barus
Ceritanya begini:
Jam 7 .00 pagi, gue dan sobat gue berangkat ke Bandara Soetta. Tujuannya terminal 3, karena kami naek Mandala Airlines menuju Denpasar Bali. Lo tau sendiri terminal 3 itu terminal baru dan masih anget-angetnya sebagai terminal “CONTOH” untuk terminal lama yang sudah butut! Dan pantas untuk dimusnahkan dari muka bumi ini. Terminal di Soetta harus dirubah menjadi terminal 3 yang berkelas internasional (kok jadi cerita terminal sehhh!!!).
Sebenarnya pesawat kami berangkat pukul 09.05 WIB. Nah, lo sudah bisa ngebayangin gimana terburu-burunya kami. Tapi karena bawa mobil sendiri, kami pikir gampang lah… ngebut dengan kecepatan setan pasti bisa deh 30 menit nyampe bandara. Boarding Pass 30 menit dan sisa waktu masih ada 1 jam…(itu teoriiiiiii dari otak kami. Tapi…prakteknya…??? Simak aja…!!!).
Nyampe di bandara ternyata waktu itu terminal 3 akan diresmikan bapak SBY. Jadi lo tau kan protokoler acara ke-presiden-an sangat ribet dan berbelit-belit. Acaranya sih singkat tapi prosesi menjelang acara peresmiannya yang bikin emosi jiwa menjadi sakit jiwa.
Semua area terminal 3 harus disterilisasi oleh bapak-bapak berseragam kopi susu alias polisi and the gank (senyum dikit nape pak..??? Galak-galak amatt…!!!).
Rute ke terminal 3 yang seharusnya bisa kami lalui dengan mudah, eh..ditutup dan disuruh muter melalui terminal HAJI. Waduuuhhh…waktu sudah kejepit malah disuruh muter lagi… terpaksa kita ngikutis arus aja dah. Trus, melintasi jalur HAJI tetep aja banyak polisi-polisi berwajah garang mengasih aba-aba yang sumpah gue sudah katam cara mereka memberi aba-aba… Muter sana muter sini…dengan minus ekspresi senyum.. huhhhh…!! Biasa aja kaleee pakkk…!
Akhirnya dengan waktu yang semakin kejepit, gue dan sobat berbagi tugas. Gue diturunkan di tempat perhentian mobil (gue harus naek shuttle bus lagi!!), sementara teman gue pergi ke tempat parkir mobil untuk mobil nginap).
Dengan sisa-sisa nafas gue yang teramat NGOS-NGOSAN (ingat! Nafas NGOS-NGOSAN membuat kita boros bernafas dampaknya bisa GEMPORRR…!!!)
Gue naek shuttle bus yang jaraknya hanya 200 meter (kok musti pake shuttle sih…) kayaknya langkah kaki gue bisa lebih cepat nyampe ketimbang naek shuttle bus.
Buru-buru gue keluar dan langsung masuk ke terminal 3 dan masuk ke bagian pemeriksaan yang mesin detector-nya bolak-balik berbunyi. Padahal semua benda yang berbahan logam ato mengundang bunyi-bunyian sudah gue lepaskan…eh ternyata masih bunyi juga… (setelah diselidiki ternyata penyebab bunyi itu adalah bersumber dari “titit” gue karena kegedean hahahhahaha….porno lo Ver..!!!)
Trus, lanjut ke bagian boarding…diperiksa-periksa sama bagian ticketing BERESSS… Lega—lega—lega… Giliran gue nunggu teman gue…
Pukul 8:10, belum nongol juga…
Pukul 8:15, belom juga nongol…
Gue SMS; Dimana lo…??? Buruannn…!!!
Sobat; Bentar…sudah di shuttle bus…
Pukul 8:30, aba-aba (pengumuman) dari MANDALA airlines; “Penumpang Mandala dengan nomer penerbangan bla…bla…bla…jurusan Denpasar dipersilahkan masuk ke dalam pesawat…”
MAMPUS..!!!
Itu kan pengumuman pesawat yang gue naekin…? Mana sobat gue belom nongol-nongol lagi… Makin panik lah gue si MR.PANIC (dalam kondisi terjepit gue suka panikan cuy…!! Makanya gue dikenal sebagai Mr.Panic).
Bolak balik gue telpon…tetep aja jawabannya masih di shuttle bus… Kok gak nyampe-nyampe, sementara gue naek shuttle aja cuma 2 menit doang nyampe.
8:40 WIB, aba-aba dari Mandala Airlines berkumandang lagi…
8:50 WIB, “Perhatian..!! kepada penumpang bernama…” (NAMA GUE BO…!! dan NAMA SOBAT GUE diumumkan di pengeras suara—Speaker).
HAAA…??? Nama gue dipanggil pake pengeras suara…(lo bisa bayangin keringat gue sudah bukan kayak jagung lagi, tapi kayak keringat kedondong yang gede-gede jatoh dari jidat gue).
Sementara petugas Mandala yang ada di sekitar gue sudah berteriak-teriak memanggil nama gue dan nama sobat gue. Tapi gue pura-pura BEGO aja. Gue langsung telpon sobat gue…
”CEPAATTTT BODAAAAAATTTTTTT……!!!!!”
9:00 WIB, sobat gue muncul dan kami pun berlari-lari menuju perut pesawat. Tapi kendalanya cukup banyak… Karena di pintu pemeriksaan berikutnya kami harus ikutan ngantri.
Dengan sok HERO gue langsung memotong antrian dan langsung berdiri di posisi paling DEPAN….
”Pak…pesawat kami sudah mau berangkat…jadi tolong kami diduluin…(siapa el…mungkin begitu kata hati si petugas…), tapi akhirnya kami diperbolehkan masuk. Dan saat pemeriksaan di ct-Scane…untung deh TITIT gue nggak bunyi-bunyi lagi…bisa ribet urusannya…
9:10 WIB
Gue dan sobat gue nyampe di perut pesawat dengan nafas yang SUMPAH tinggal satu satu…(mau nafas aja susah…karena harus rebut-rebutan nafas sama sobat gue…). Tapi mata para penumpang laennya sudah kayak SEKUMPULAN MACAN KELAPARAN yang siap menerkam gue dan sobat gue… Dengan sisa-sisa senyum PEPSODENT, gue langsung bilang…
”TENANG…TENANG…PESAWAT TIDAK DELAY KOK…!!!!”
Dan kami pun langsung mencari tempat duduk, langsung menghempaskan pantat kami yang sudah begitu letih berlari-lari…
SUMPAH..!!!
Baru kali ini gue mengalami keterlambatan naek pesawat. TERNYATA TIDAK ENAK…!!!!
Setelah pesawat take off…gue pun terlelap….zzz….zzzz…zzz…zzz. Bangun tidur…eh…sudah nyampe Bali…lega dehhh…!!!! []