Oleh Ade Anita
Hari ini kulepaskan kau dari hatiku
Perih
Sakit
Itu pasti dan kamu tidak pernah tahu bagaimana sengsaranya rasa itu bagi hatiku
Seandainya kamu tahu, sayang
Semua akan aku lakukan untuk dirimu, hanya untuk dirimu
Bahkan seluruh cita-cita terbesarku adalah untuk melihatmu bahagia
Bahkan seluruh peluh akan aku peras untuk mewujudkan semua mimpimu agar bisa jadi kenyataan
Bahkan seluruh darah dalam nadiku, akan aku pompa agar kau bisa senantiasa ceria
Ya Tuhan, betapa besar keinginanku untuk dapat memilikimu,
memelukmu agar senantiasa dekat dengan hatiku
merasakan denyut jantungmu
Lalu bersama kita akan melalui hari bersama-sama
Menerjang badai galau yang sering menghadang
Menebas duka yang sering melintas
Lalu meraih tawa dan merajut bahagia bersama
Aku tidak akan pernah lupa untuk memancing di telaga ceriamu
Agar suara tawamu bisa senantiasa mewarnai hari-hariku
Lalu memanah matahari, agar senantiasa bisa mencerahkan rumah kita
Setiap malam, aku tidak akan pernah lupa memetik bintang agar bisa menghiasi dinding malammu yang gelap
Tapi siapa yang bisa melawan takdir yang telah digoreskan?
Hari ini kulepas kau dari hatiku
Berat…tapi insya Allah aku sudah ikhlas
Semata karena aku cinta padamu
dan yakin, Dia lebih mencintaimu
Selamat jalan cinta
[]
Catatan kaki Ade Anita :
Notes ini ditulis dalam rangka ikut lomba menulis puisi dengan tema “Hari ini kulepaskan kau dari hatiku”.
Behind the story; sebenarnya enggan ikut lomba ini, karena temanya bisa menimbulkan perang dunia ketiga…(hehehehe), tapi, tiba-tiba aku pingin nulis ketika sedang menyusun sesuatu dan tiba-tiba ingat kenangan ketika keguguran dahulu. Jadi, tulisan ini didedikasikan untuk calon anakku yang tidak jadi lahir. Bukan untuk siapapun. Jika ada kesamaan nama atau kejadian, itu hanya kebetulan.