Oleh Dwi Klik Santosa
Setelah mengenakan baju zirah, sebagai ksatria perang, mulailah Abimanyu bercakap dengan para prajurit Dwarawati.
“Mari kita kuatkan tekad kita di dalam merebut kemenangan. Dalam hati yang teguh, dan sikap batin yang kokoh hendak menyirnakan angkara, tiada sesuatu pun tidak hancur karenanya,” kata Abimanyu tegas.
Kata-kata itu bagai menyengat telinga dan batin para prajurit Dwarawati. Tak lebih Setyaki si Banteng Garbaruci yang selama ini menjadi panglima perang Dwarawati, mendadak loncat dari tempatnya. Sakit yang dideritanya seperti sembuh seketika. Ia pun dengan gagah telah menggenggam erat-erat Gada Wesi Kuning, senjata andalannya.
Segenap prajurit Dwarawati siap lagi berperang. Munculnya Abimanyu yang masih muda memimpin mereka, menambah kepercayaan akan ada kemenangan lagi di pihak mereka.
[]
“Bangun dulu jiwamu, sebelum membangun sesuatu.” Ini kata-kata almarhum Romo Mangunwijaya. foto: infoarsitekjahat.wordpress.com
“Ksatria itu adalah sebutan bagi yang asih dalam memberi dan gagah berani memperjuangkan kehidupan tanpa pamrih. Laki-laki dan perempuan sama saja.” Begitu kata-kata almarhum Rendra. foto: burungmerakpress dok.
……………………………..
Yth. teman-teman,
Berikut saya kabarkan tentang terbitnya buku karya saya Novel Grafis ABIMANYU ANAK REMBULAN, yang akan dibedah dan diluncurkan di Bentara Budaya Jakarta, 24 Juli 2010.
Semoga berkenan hadir. Dan kiranya membeli bukunya. Semoga menambah dan menjadikan manfaat.
Salam,
Dwi Klik Santosa.
[]