Oleh Adhy Rical
kutunggu engkau di pancara
melewati sungai konaweha
perempuan pasir menyimpan pokea di kutangnya
jangan takut tenggelam
kita buka dengan kancing baju
agar keringatmu menderas
sudah lama mengail dakimu apung
tapi tak pernah tenggelam lelah
belum bisa mengeja titahmu tatih
padahal kau memanggilku lelaki air
setelah menyelam dalam tangis anakmu
apakah aku mirip perempuan batu menangis?
kutunggu engkau di pancara
menjadi bilalmu
dan dayung masa tuamu
apakah engkau akan datang kutangku?
kutang yang engkau titipkan padaku
sudah kupenuhi beras
kau tak perlu memelas
dua tiga lelaki mendayung tubuhmu
Laosu, 2010
Baca tiga kajian tentang puisi ini :
Bahasa – Kasus Puisi Penyair Adhy Rical dan Fitrah Anugerah Oleh Hudan Hidayat
Berperahu Kutang ke Tuhan Oleh Heru Sylvanata
Kaji Puisi Kutang Pancara Oleh Awan Hitam
Tinggalkan komentar